Bicara cinta dilihat dari sudut manapun selalu menarik untuk dibahas, karena dengan cinta kita bisa membuat sesuatu yang berat akan menjadi ringan, sesuatu yang sulit akan menjadi mudah, sebuah permusuhan akan menjadi perdamaian dan seseorang yang jauh akan menjadi dekat. Selain itu juga Cinta selalu diyakini sebagai dasar dari sebuah perdamaian, keharmonisan, ketentraman dan kebahagiaan. Hal inilah yang menjadi dasar dari kekuatan dan kehebatan cinta itu. Namun semua ini tak akan tercipta tanpa ada unsur-unsur didalam terbentuknya cinta itu. Seperti saya pernah membaca artikel orang yang berbicara tentang empat unsur yang harus ada dalam cinta yaitu:
1. Care (Perhatian).
Cinta harus melahirkan perhatian pada objek yang dicintai. Kalau kita mencintai diri sendiri, maka kita akan memperhatikan kesehatan dan kebersihan diri. Kalau kita mencintai orang lain, maka kita akan memperhatikan kesulitan yang dihadapi orang tersebut dan akan berusaha meringankan bebannya. Kalau kita mencintai Allah Swt., maka kita akan memperhatikan apa saja yang Allah ridhai dan yang dimurkai-Nya.
2. Responsibility (Tanggung Jawab).
Cinta harus melahirkan sikap bertanggungjawab terhadap objek yang dicintai. Orang tua yang mencintai anaknya, akan bertanggung jawab akan kesejahteraan material, spiritual dan masa depan anaknya. Suami yang mencintai isterinya, akan bertanggung jawab akan kesejahteraan dan kebahagiaan rumah tangganya. Karyawan yang mencintai
perusahaannya, akan bertanggung jawab akan kemajuan perusahaannya. Orang yang mencintai Tuhannya, akan bertanggung jawab untuk melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Itulah Responsibility.
3. Respect (Hormat).
Cinta harus melahirkan sikap menerima apa adanya objek yang dicintai, kelebihannya kita syukuri, kekurangannya kita terima dan perbaiki. Tidak bersikap sewenang-wenang dan selalu berikhtiar agar tidak mengecewakannya. Inilah yang disebut respect.
4. Knowledge (Pengetahuan).
Cinta harus melahirkan minat untuk memahami seluk beluk objek yang dicintai. Kalau kita mencintai seorang wanita atau pria untuk dijadikan isteri atau suami, maka kita harus berusaha memahami kepribadian, latar belakang keluarga, minat, dan ketaatan beragamanya. Kalau kita mencintai Tuhan, maka harus berusaha memahami ajaran-ajaran-Nya.
Dalam artikel itu mengatakan, jika ke empat unsur diatas ada dalam kehidupan kita, Insya Allah kehidupan yang kita jalani akan bermakna dan bahagia. Karena apapun yang kita lakukan, kalau semuanya berbasiskan pada cinta pasti akan terasa ringan. hal tersebut seperti yang pernah Rasullulah katakan “ Cintai oleh mu mahluk yang ada di muka bumi, pasti Allah akan mencintaimu”. (HR. Muslim).
Yuk, sekarang kita terapkan 4 unsur yang ada dalam cinta supaya hidup kita bisa bahagia dan bermakna. 🙂
Note : Maaf nama penulis artikel diatas bukan di sengaja tidak di tulis namanya, tapi saya bener2 lupa namanya soalnya sudah lama banget saya bacanya.
nice info 🙂
kunjungan dan komentar balik ya gan
salam perkenalan dari
http://diketik.wordpress.com
sekalian tukaran link ya…
semoga semuanya sahabat blogger semakin eksis dan berjaya.
Makasih sobat atas kunjungannya, salam kenal juga :0
linknya sudah saya pasang.
unsur2 itu harus dilakukan dgn seksama dan selaras,karna tiap orang punya kondisi dan batasan masing2 ^_^…salam….
yup memang begitu seharusnya mas,
makasih ya atas kunjungannya 🙂
Nih adalah kunjungan balik dari saya…
salam blogger
makasih ya atas kunjungan baliknya, salam juga 🙂
cinta akan selalu muncul selama manusia itu ada 🙂
salam kenal ya 🙂
memang cinta itu kekal adanya 🙂
salam kenal juga ya mas 🙂
hhhhmmm cintaaaaa ooh cintaaaaaaaaaaaaaa….
**ngalagu di pucuk MONAS
makasih ya atas kedatangannya 🙂
ya begitulan cinta adanya, tapi kayanya ga perlu ke tugu monas deh bu he… 🙂
Kunjungan rutin ke blog ini… hehehe 🙂
ditunggu kunjungan dan komentar baliknya 🙂
salam persahabatan 🙂
Berkunjung…
indahnya Cinta 🙂
cinta memang indah kalau kita bisa menjalankannya n mensyukurinya 🙂
setuju dengan komen diatas
mantap lah jurnal nih
😉
makasih, ya hanya sekedar celoteh aja tentang cinta, selamat berbahagia atas nama cinta 🙂
kalo dibaca-baca lagi celoteh ttg cinta ini, sepertinya sbg seorang karyawan gw blm terlalu cinta deh sama perusahaan 😦
insaallah kalau menerapkan unsur2 di atas rasa cinta akan tumbuh ba 🙂
So nice 😉
thanks 🙂
Begitulah cinta. 🙂